SIAK (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Siak bersama Bank Indonesia Perwakilan Riau mengadakan fokus grup diskusi ( focus group discussing) untuk penelitian komoditas/produk/jenis/usaha (KPJU) unggulan UMKM provinsi.
Hal ini dikatakan Wakil Bupati Siak Husni Merza pada pembukaan FGD di Kantor Bapeda, Rabu (22/9) pagi. Wabup menyampaikan, kegiatan ini sejalan dengan visi misi Kabupaten Siak 2021-2026. ‘‘Mewujudkan Kabupaten Siak yang amanah, sejahtera, dan lestari dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya Melayu,"ucap wabup.
Pemkab Siak dalam strategi pencapaian misi RPJMD 2021-2026 menargetkan pertumbuhan 1.000 UMKM baru per tahun. "Data yang kami ambil, UMKM yang ada sampai Desember 2020, usaha mikro sebanyak 15.771 usaha, usaha kecil 1.027, dan usaha menengah 13 usaha,"jelas wabup.
Ditambahkannya, pada 2022 pihaknya menganggarkan Rp6,4 miliar untuk mendukung penumbuhan usaha mikro baru dengan masing-masing dua kampung di 14 kecamatan. Sehingga nantinya akan tercipta one village one product dari masing-masing kampung.
"Dengan adanya FGD penelitian KPJU unggulan UMKM Provinsi Riau, nantinya menjadi pedoman Pemkab Siak mencapai target penumbuhan 1.000 UMKM baru setiap tahun,"kata Husni.
Sementara itu Aderia Nirmala selaku Ketua Tim Peneliti KPJU Unggulan Provinsi Riau mengungkapkan, bidang UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, sehingga pembinaan dan pengembangan UMKM menjadi kewajiban bersama.
"Ragam dan rentang usaha UMKM sangat luas hampir semua sektor ekonomi. Untuk itu diperlukan penetapan atau identifikasi komoditi produk atau jenis usaha yang unggul,"jelasnya.
Ditambahkannya, penetapan KPJU dilakukan melalui beberapa metode analisis, berdasarkan data pendapat dilakukan berdasarkan proses seleksi dan penjaringan yang bersifat dari bawah ke atas.(ifr)